Omicron Lebih Cepat Menular, Politikus PDIP Minta Sekolah Tatap Muka Digelar Sebulan Saja
Omicron Lebih Cepat Menular, Politikus PDIP Minta Sekolah Tatap Muka Digelar Sebulan Saja
Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di ibu kota dinilai harus diwaspadai. Varian itu kini menjadi momok yang mengancam kelangsungan kesehatan masyarakat.Meskipun gejalanya tidak separah varian Delta, namun tetap harus diwaspadai. Sebab, boleh jadi akan membuat rumah sakit (RS) jadi penuh dan membuat masyarakat berada pada posisi yang semakin sulit.
Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak. Politikus PDIP yang juga epidemiolog ini mengatakan, meskipun dianggap ringan, faktanya, pada kasus pertama terhadap pekerja RS Darurat Wisma Atlet, respons pemerintah atas kasus itu yakni dengan menutup seluruh gedung di RS tersebut.
"Angka kasus dengan tren ke atas atau menaik sebaiknya diwaspadai akan kemungkinan menyebar dengan cepat karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi," katanya, Selasa (4/1/2022).
Dia menyoroti kebijakan pemerintah memberlakukan sekolah tatap muka secara penuh di Jakarta saat ini. Dia mengungkapkan, dalam pemantauannya, proses belajar PTM di sekolah hanya berlangsung tiga jam dan di antara siswa ada juga yang belum divaksin.
"Vaksinasi ini tidak sepenuhnya mampu menghadang varian Omicron, dan siswa mempunyai mobilitas yang tinggi apalagi seperti euforia karena sudah lama tidak masuk sekolah. Sebaiknya prokes 3M diawasi ketat di sekolah, baik oleh orang tua yang hadir juga oleh guru. Ini tanggung jawab semua pihak," katanya.
Dia juga mengingatkan agar vaksinasi terhadap anak yang belum mendapat suntikan dosis pertama dipercepat. Sebab, penularan varian Omicron ini nyaris tak terbendung.
"Selain itu, vaksinasi pada anak yang belum harus dikejar. Bila perlu anak yang belum vaksinasi tidak diperbolehkan masuk sekolah," katanya.
Dia mengingatkan bahaya penularan terhadap siswa. Karenanya, menurut dia, sebaiknya kebijakan sekolah tatap muka mulai dipertimbangkan kembali. Bahkan dia mengusulkan agar sekolah tatap muka dibatasi saja selama sebulan ke depan.
"Mengingat penularan Omicron lebih cepat, sebaiknya sekolah dibatasi lama tatap muka atau pelajarannya setidaknya selama sebulan. Ini bertujuan untuk mengurangi kontak, tahapan untuk menghentikan tatap muka bila mana perlu dan evaluasi dampak tatap muka," katanya.
Dia
juga mengingatkan masyarakat akan kemungkinan kasus infeksi Omicron
naik lagi dan menimbulkan gelombang ketiga. Karena itu, kata dia, kunci
meminimalisasi penularan adalah dengan kembali disiplin 3M.