Serba-serbi Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa Dipulangkan hingga Diminta Bawa Bekal
Serba-serbi Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa Dipulangkan hingga Diminta Bawa Bekal
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mulai mengelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di 610 sekolah yang tersebar di Ibu Kota.
Meski demikian, sejumlah aturan diberlakukan demi mencegah penularan Covid-19.
Di antara aturan tersebut adalah membatasi jumlah pelajar, mengurangi durasi belajar mengajar, dan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Untuk lebih menekan risiko penularan Covid-19, masing-masing sekolah menerapkan aturan tersendiri. Berikut rangkuman hasil pengamatan Kompas.com di lapangan:
Siswa dipulangkan karena tidak enak badan
Seorang siswa SMK Negeri 32 Tebet, Jakarta Selatan, AF (15), dipulangkan karena mengalami gangguan kesehatan di hari pertama PTM.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Sri, seorang guru di SMK tersebut mengatakan bahwa AF mengeluh sakit di dada. Ketika diperiksa, ternyata kadar hemoglobin dalam darah siswi tersebut rendah.
Sri kemudian menuntun AF turun dari kelasnya ke lantai dasar. Saat ditemui, AF tak banyak bicara.
“Iya agak sakit. Hemoglobinnya rendah,” ujarnya singkat.
Ibunda AF, Ina, mengatakan bahwa putranya sudah sarapan sebelum berangkat sekolah. Ina mengaku juga membawakan bekal makanan.
“Dulu memang sempat kekurangan darah. Mungkin juga kaget karena mulai kegiatan sekolah,” kata Ina saat ditemui di halaman sekolah.
Sebanyak 130 siswa mengikuti PTM pada hari pertama ini.
Kepala SMK Negeri 32 Tebet Komariah mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti PTM dibatasi sebanyak maksimal 50 persen. Kapasitas per kelas 18 orang.
Membawa surat izin dari orangtua
SMA Negeri 77 di Cempaka Putih Jakarta Pusat mewajibkan siswa untuk membawa surat izin orangtua pada hari pertama PTM terbatas, Senin ini.
"SOP (prosedur operasi standar) yang kami lakukan di SMAN 77 Jakarta pada saat pertama kali, anak-anak menyerahkan surat izin orangtua di depan sebelum pintu gerbang," kata Kepala Sekolah SMAN 77 Jakarta, Sri Rahmina Utami, seperti dilansir Antara.
Selain surat izin orangtua, siswa juga dipastikan memiliki suhu tubuh normal atau tidak melebihi dari 37,3 derajat.
Pada hari pertama ini, PTM terbatas di SMAN 77 Jakarta dilaksanakan oleh enam kelas dari kelas X IPA dan IPS dengan mata pelajaran esensial, seperti Fisika, Kimia, Sejarah, Sosiologi, PKN dan Seni Musik.
Setiap kelas hanya diikuti oleh 18 siswa atau sebanyak 50 persen dari total kapasitas setiap kelas.
Sisanya, siswa masih melakukan pembelajaran secara daring melalui sistem belajar campuran (blended learning system).
Membawa makanan sendiri
Di SMKN 12 Tanjung Priok, Jakarta Utara, aturan umum yang berlaku kurang lebih sama dengan sekolah lain.
Wakil Kesiswaan SMKN 12 Hasan Kuswana menyebut, dari 215 siswa kelas 12, ada 108 murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka, dan sisanya tetap belajar secara online dari rumah.
Pembelajaran tatap muka berlangsung dari mulai pukul 07.15 WIB hingga 11.30 WIB setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Para siswa harus masuk melalui gerbang utama dan akan dicek suhu tubuhnya serta mencuci tangan, kemudian diarahkan ke kelasnya masing-masing.
Pada saat pulang sekolah, siswa akan keluar melalui gerbang samping secara bergiliran dan tidak berkerumun.
Hasan juga menyebut, pada jam istirahat baik guru dan siswa tidak diperbolehkan keluar dari ruang kelas.
Para siswa tersebut wajib membawa makanan sendiri dari rumah.
"Bawa makanan sendiri. Kantin juga tidak dibolehkan buka, karena takut berkerumun. Makannya di kelas, bawa masing-masing," tutur Hasan.