Contoh SK Tim Literasi Sekolah Dapodik
Assalamu
alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salah satu hal yang harus diperbaiki rekan operator sekolah dalam aplikasi dapodik adalah SK Tim Literasi Sekolah, yag mana akan ada petunjuk warning saat melakukan singkronisasi dapodik yam tampak seperti dibawah ini
Disaat ini setiap sekolah diharuskan menerapkan program literasi sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter. Masing-masing punya kebijakan sendiri untuk mensukseskan program. Yang paling banyak dipilih adalah program 15 menit di awal masuk sekolah untuk membaca buku-buku bacaan. Dan masih banyak bentuk lainnya.
Disaat ini setiap sekolah diharuskan menerapkan program literasi sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter. Masing-masing punya kebijakan sendiri untuk mensukseskan program. Yang paling banyak dipilih adalah program 15 menit di awal masuk sekolah untuk membaca buku-buku bacaan. Dan masih banyak bentuk lainnya.
Namun
meski sudah menerapkan, ternyata banyak sekolah yang belum membuatkan SK
Tim Literasi Sekolah. Mungkin karena sudah berjalan dan menjadi rutinitas,
sehingga membuatkan SK yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini menjadi
terlupa. Untuk beberapa waktu lalu, ketiadaan SK ini tidak berdampak apa-apa.
Tetapi untuk saat ini, sekolah kiranya perlu segera membuat. Selain untuk
tertib administrasipada dapodik versi 2019.d saat ini, akan muncul tanda
warning pada menu sekolah jika belum memasukkan SK Tim Literasi.
Pembentukan
tim literasi sendiri bisa dilakukan melalui beberapa tahapan. Diawali dengan
Kepala Sekolah mencermati guru-guru yang diyakini memiliki kepedulian lebih
terhadap penumbuhan literasi di sekolah, yang nantinya akan masuk ke dalam tim.
Kemudian dengan kewenangannya KS mengadakan rapat penetapan TLS.
Baru
kemudian TLS ditugasi melalui surat keputusan berikut hak dan tugas yang harus
dilaksanakan. Jika memungkinkan, diberi kesempatan mengikuti
pelatihan-pelatihan atau workshop literasi sebagai wujud pengembangan profesional
tentang literasi.
Namun
demikian, jika bicara tentang kesuksesan gerakan literasi di sekolah (GLS),
tentu bukan hanya tergantung peran guru yang masuk ke dalam tim.
Melainkan perlu tanggung jawab dari semua guru dan warga sekolah dalam
mensukseskan program ini. Dengan kata lain, bagaimana kegiatan literasi ini
menjadi budaya dan pembiasaan di lingkungan sekolah