Pengadaan Seragam Sekolah Batik SDN dan SMPN Capai Rp.4,9 Miliar
Pengadaan Seragam Sekolah Batik SDN dan SMPN Capai Rp.4,9 Miliar
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan (Dindik) telah menganggarkan pengadaan baju seragam sekolah bagi siswa SD Negeri dan SMP Negeri di seluruh Kabupaten Mojokerto.
Progres pengadaan seragam sekolah berupa pakaian batik tradisional dari anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021 ini masih dalam tahap lelang dengan nilai pagu Rp.4,9 miliar dan nilai HPS Rp.4,3 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin menjelaskan pengadaan seragam batik tradisional ini untuk siswa SDN dan SMPN guna menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru, 12 Juli 2021.
"Siswa yang mengikuti pembelajaran PTM maupun Daring selama Pandemi tetap mengenakan seragam sekolah," ungkapnya, Senin (28/6/2021).
Zainul mengatakan motif seragam sekolah berupa batik tradisional untuk siswa sekolah ini berkonsep Majapahit yang didesain kelompok guru prakarya (Kesenian) di Kabupaten Mojokerto.
"Kita desain sendiri motif batik itu yang tentunya seputar Majapahit sebagai identitas asli Mojokerto," jelasnya.
Menurut dia, perlu edukasi sejak dini terhadap siswa sekolah dasar sehingga mereka diwajibkan mengenakan seragam meskipun ketika mengikuti pembelajaran Daring.
"Sebagai penilaian dan penanaman karakter sehingga siswa mengenakan seragam secara psikologis akan berbeda saat mengikuti pembelajaran di sekolah," ucap Zainul.
Kabid Bagian Pendidikan Dasar (Dikdas) Dispendik Kabupaten Mojokerto, Mujiati memaparkan pengadaan seragam sekolah pakaian batik tradisional Majapahit akan diberikan pada siswa SD dan SMP Negeri. Nantinya, para siswa akan menerima dalam bentuk kain batik.
"Jumlah peserta didik SDN sebanyak 61.728 siswa masing-masing 1,50 meter dan SMPN 24.316 siswa mendapat 1,75 meter per siswa," bebernya.
Dia menyebut Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengadaan seragam sekolah batik tradisional SD senilai Rp. 4.999.954.500 dan SMP Rp. 1.999.991.000.
Rencananya, realisasi distribusi kain batik seragam sekolah sekitar empat bulan mendatang.
"Desain batik dari salah satu guru prakarya belum ada nama karena memang belum dipatenkan asal sumber dana APBD dan distribusi kain batiknya jika proses lelang lancar diperkirakan awal Oktober," pungkasnya.