Sertifikat Pendidik Tidak Menjadi Syarat Rekrutmen 1 Juta Guru Honorer Menjadi PPPK (P3K)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh guru honorer K2, nonkategori, pengajar di sekolah swasta, dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) untuk ikut rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di 2021.
Rentang usianya 20 sampai 59 tahun.
Agar
seluruh guru honorer serta lulusan PPG ini bisa mendaftar, Kemendikbud
tidak mensyaratkan sertifikat pendidik (Serdik), yang dibutuhkan adalah
guru sesuai kualifikasi pendidikan (ijazahnya linear).
Misalnya guru SD maka ijazahnya harus sarjana pendidikan SD.
Guru
matematika, maka ijazahnya harus sarjana pendidikan matematika. Guru
bahasa Inggris, maka ijazahnya harus sarjana pendidikan bahasa Inggris.
“Tidak
ada syarat serdik dalam rekrutmen ini. Yang bisa ikut adalah guru-guru
honorer K2, nonkategori, dan guru swasta yang terdaftar dalam data pokok
pendidikan (dapodik) serta lulusan PPG,” kata Dirjen Guru Tenaga
Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril dalam taklimat media daring,
Kamis (26/11).
Kebijakan
ini lanjutnya, agar seluruh guru honorer terutama di sekolah negeri
maupun lulusan PPG yang belum pernah mengajar bisa ikut berkompetisi.
Pemerintah ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh guru
honorer untuk membuktikan kemampuannya lewat seleksi online.
Iwan optimistis, formasi satu juta guru PPPK ini akan terisi.
Mengingat
guru-guru honorer di sekolah negeri maupun swasta sudah meningkat
kompetensinya apalagi sejak pandemi mereka lebih akrab dengan teknologi.
“Saya yakin bisa terisi karena daerah sangat membutuhkan guru. Nah,
guru-guru honorer yang ada itu sebaiknya diangkat menjadi PPPK agar
kesejahteraannya meningkat,” ujarnya.
Pemerintah
pusat, lanjutnya, sudah menyiapkan anggarannya, daerah tinggal
mengajukan formasi kebutuhan guru PPPK pada Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Begitu
seluruh guru honorer terangkat PPPK, kata Iwan, pemerintah akan
memperbaiki tata kelolanya. Targetnya sekarang menyelesaikan masalah
guru honorer dengan membuka rekrutmen besar-besaran.
“Kami
akan memberikan modul pembelajaran bagi guru-guru honorer ini agar
makin banyak yang lolos. Kami berharap kesempatan ini tidak disia-siakan
oleh para guru honorer,” tandasnya.