Viral Indikasi Manipulasi Nilai CPNS dalam Seleksi ASN BKN: Jadi Ajang Bagi-bagi Status PNS Buat Orang Dalam?

 

Viral Indikasi Manipulasi Nilai CPNS dalam Seleksi ASN BKN: Jadi Ajang Bagi-bagi Status PNS Buat Orang Dalam?

Telah viral utas Twitter soal indikasi manipulasi atau kecurangan nilai CPNS dalam seleksi ASN yang diselenggarakan oleh BKN tahun 2021 ini. 

Dalam Twitter, akun bernama @alhrkn menyampaikan keresahannya dalam sebuah utas soal indikasi manipulasi di seleksi CPNS 2021 saat tahapan wawancara dan micro teaching. 

Dalam poin yang dijelaskan akun tersebut, ia memberi data soal bagaimana kecurangan yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). 

"Nilai kami lain dijatuhkan habis-habisan di Wawancara & Micro Teaching, sementara nilai peserta dari internal kampus didongkrak bukan main. Indikasi Manipulasi Nilai di Seleksi CPNS 2021," tulis Al Harkan pada 26 Desember 2021. 

Dalam utas tweet tersebut juga disebut sejumlah akun resmi pemerintahan RI seperti BKN dan Kemendikbud. 

Kronologinya, Al Harkan adalah seorang pelamar CPNS 2021 dengan kualifikasi S2 untuk menjadi Asisten Ahli di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 

Ia lolos pada seleksi adminsitrasi CPNS pada 11 Agustus 2021 dan mengikuti SKD di Jakarta pada 4 Oktober 2021. Lantas, lolos SKD dan dilanjutkan ke SKB dari jalur cumlaude. 

Dalam SKB jalur umum, ada 15 peserta. Sedangkan dari jalum cumlaude hanya seorang Al Harkan sendiri, dari yang harusnya ada tiga orang yang mengikuti seleksi CPNS tersebut. 

Al Harkan kemudian mengikuti proses seleksi sesuai jadwal dan ketentuan. Pada 4 Desember 2021, melakukan SKB tertulis dengan ujian CBT komputer. 

Lantas, pada 8 Desember 2021 melakukan SKB wawancara dan micro teaching atau simulasi mengajar. 25 Desember hasil akhir SKB keluar dan ada hal yang mengganjal. 

Tiba-tiba, dalam SKB jalur cum laude masuk nama peserta yang sebelumnya tak ada. Dan Al Harkan mencium adanya manipulasi di skor wawancara dan simulasi mengajar. 

"Nilai saya DIJATUHKAN HABIS-HABISAN di Wawancara & Micro Teaching hingga saya dinyatakan GAGAL TMS (Tidak Memenuhi Syarat).        

Dan 1 kandidat bernama Santa (samaran, highlight merah) dari Jalur Umum TIBA-TIBA dimasukkan di Jalur Cum Laude di mana semula saya adalah calon tunggal," tulis @alhrkn.    

Al Harkan pun membawa foto bukti jika ia unggul di semua ujian seleksi CPNS. Hanya, ia kalah pada nilai wawancara dan micro teaching. 

"Setelah saya telusuri, ternyata Santa (Nama samaran dari peserta yang lolos dengan indikasi adanya kecurangan) ini sudah berstatus dosen di Jurusan yang saya tuju. Tapi dia BUKAN PNS. 

Dugaan: Si Penguji (=Petinggi di Jurusan si Santa) me-markup nilainya setinggi mungkin untuk meloloskan dia jadi PNS," ucap Al Harkan sembari memerlihatkan ada enam orang yang diberi nilai 'tidak normal'." 

Dari data yang dipaparkan Al Harkan, terlihat ada enam orang yang diberi nilai 90, dan sepuluh orang sisa hanya dapat 40. 

"Ada gap score 50 poin yang menjadikan sebaran nilai ini jelas TIDAK NORMAL." 

Sebelumnya, telah viral pula tagar BKN Sarang Maling yang tren di Twitter pada Sabtu, 30 Oktober 2021 yang lalu. 

Tagar tersebut ditweet oleh sejumlah warganet usai beredar dugaan bahwa ada kecurangan di balik proses seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) 2021. 

Adapun adanya kecurangan dalam seleksi ASN telah terungkap di seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel