Keutamaan Menjadi Guru Menurut Alquran dan Hadis, Ditinggikan Derajatnya oleh Allah

 Keutamaan Menjadi Guru Menurut Alquran dan Hadis, Ditinggikan Derajatnya oleh Allah

Secara luas, setiap orang yang membagikan ilmu baik di lingkungan pendidikan formal atau yang nonformal maka dia adalah seorang guru. "Everyone is teacher, everywhere is school" (setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah), begitulah kata pepatah. 

Guru sebagi seseorang yang mendidik, membimbing, mengajarkan, mengarahkan, melatih, menilai, dan seterusnya adalah orang yang memiliki kemuliaan. Sebab, seorang guru adalah sebaik-baiknya orang yang tidak "pelit" akan ilmu yang dimilikinya. Wawasan yang dimilikinya selalu ia bagikan kepada murid-muridnya sehingga pahala kebaikannya tersebut, kata Nabi SAW, tidak akan pernah terputus meski sudah meninggal dunia. 

Di dalam Alquran, guru memiliki kedudukan istimewa yang digolongkan sebagai orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu ayat yang menerangkan tentang keutamaan menjadi seorang guru adalah QS. Al-Mujadilah ayat 11.     

Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11). 

Derajat, yang dimaksud dalam ayat di atas menurut Ibnu Abbas aalah bahwa orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tujuh ratus derajat di atas orang-orang mukmin. 

Keutamaan di dalam surah lainnya adalah seperti yang tercantum dalam QS. Al-Qashash ayat 80 yang artinya, "Berkatalah orang-orang yang dikaruniai ilmu, 'Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar." 

Ayat di atas menunjukkan bahwa sebagai guru tentu memiliki sifat penyabar dimana mereka akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. 

Selain dari berbagai ayat Alquran, keutamaan menjadi seorang guru juga terdapat dalam puluhan hingga ratusan sabda Nabi SAW. Sebagaimana dikatakan bahwa "Para ulama adalah pewaris para Nabi". Hal tersebut menunjukkan betapa tingginya derajat seorang guru dimana mereka yang mengemban amanah sebagai pewaris para nabi. 

Seperti yang sudah dikatakan di awal, pahala seorang guru akan terus mengalir sekalipun guru tersebut telah tiada. "Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal: sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan orang tua.” (HR. Al-Tirmidzi). 

Sementara di akhirat kelak, mereka yang berilmu dan mengajarkan ilmunya juga akan memperoleh perlakuan istimewa dibanding yang lain. Salah satunya masuk surga tanpa hisab. 

Hadis riwayat Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan, “Pada hari kiamat, tinta orang-orang yang berilmu ditimbang dengan darah para syuhada”. Sedangkan dalam hadis lain dikatakan bahwa golongan yang diberi kesempatan memberikan syafaat, di samping para nabi dan para syuhada adalah orang-orang yang berilmu. Demikian sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Majah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel