Nadiem Siapkan Dana untuk Laptop Sekolah, Diingatkan Kegagalan Malaysia

Nadiem Siapkan Dana untuk Laptop Sekolah, Diingatkan Kegagalan Malaysia


Era digitalisasi telah merambah dunia pendidikan selama beberapa tahun terakhir. Anak-anak kini beralih menggunakan perangkat laptop untuk belajar dan mencari informasi, Bunda. 

Kemajuan era teknologi ini pun langsung disikapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Saat ini, Nadiem memiliki program Digitalisasi Sekolah dan salah satu misinya yakni membagikan laptop ke sekolah-sekolah.  

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyoroti rencana tersebut. Ia berharap pemerintah Indonesia tidak membuat kesalahan karena membagikan perangkat teknologi seperti chromebook untuk sekolah.   

Indra juga tak ingin program tersebut menjadi gagal seperti yang dialami di Malaysia, Bunda. Menurutnya, pemerintah perlu persiapan yang matang agar program bagi-bagi chromebook berjalan tepat sasaran. 

"Kalau tidak disiapkan nasibnya bisa sama seperti kegagalan program 1Bestarinetnya Malaysia atau program pengadaan tabletnya Thailand," kata Indra. 

Program 1Bestarinet yang dilakukan pemerintah Malaysia adalah mega proyek dengan anggaran berkisar Rp14 triliun. Program ini bertujuan untuk menyediakan konektivitas internet dan menciptakan lingkungan belajar virtual untuk 10 ribu sekolah. Salah satunya dengan membagikan chromebook dan Learning Management System (LSM). 

"Malaysia sudah jelas-jelas gagal dengan proyek chromebook-nya. Sekarang kita mau menjalankan proyek yang sama di tengah pandemi pula. Jangan sampai Indonesia kejeblos di lubang yang sama," ujar Indra. 

Chromebook merupakan perangkat teknologi yang agak sedikit berbeda dari laptop ya, Bunda. Dilansir laman Google, Chromebook menjalankan Chrome OS, yakni sistem operasi yang khusus dibuat oleh Google. Sistem ini dirancang untuk membantu pekerjaan dan mudah digunakan. 

Chromebook khusus untuk anak sekolah juga tersedia. Kelebihannya mencakup aplikasi dan akses ke Google Workspace for Education. 

"Chromebook adalah perangkat sederhana namun kuat dengan aksesibilitas dan fitur keamanan bawaan yang bisa digunakan untuk ruang kelas dan menjaga informasi penggunanya," demikian ulasan di situs resmi Google. 

Chromebook sebagai bagian dari infrastuktur memang cukup membantu anak belajar. Namun, bantuan chromebook di Indonesia perlu persiapan yang matang. Inilah yang menjadi sorotan bagi Indra Charismiadji. Apa katanya tentang program pemerintah ini dan berapa dana yang dianggarkan Kemendikbud untuk bantuan chromebook? 

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel