Guru Ini Demam dan Memaksa Masuk Sekolah, Ternyata Positif Covid-19 dan Menular ke 33 Guru Lainnya
Guru Ini Demam dan Memaksa Masuk Sekolah, Ternyata Positif Covid-19 dan Menular ke 33 Guru Lainnya.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengungkapkan awal
mula munculnya klaster penularan Covid-19 di Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Slamet, munculnya klaster SMA itu
berawal dari seorang guru yang tetap memaksa masuk ke sekolah meski
mengalami demam. Akhirnya terbongkar sebuah klaster SMA.
"Awal
infonya, seorang guru sakit atau gejala panas. Kepala sekolah setempat
menyayangkan hal tersebut, kenapa sudah tahu sakit kok tetap masuk,"
kata Slamet saat ditemui di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, dikutip
dari Kompas.com.
Slamet
menuturkan, guru yang tetap memaksa masuk ke sekolah meskipun dalam
kondisi sedang sakit itu berstatus guru tidak tetap. Belakangan
diketahui guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif virus corona atau
Covid-19. Dari situ kemudian menularkan tiga guru yang kebetulan
melakukan kontak erat.
"Karena
guru tersebut masuk (pergi ke sekolah), akhirnya tiga guru yang kontak
erat di-swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," ujar
Slamet.
Setelah
itu, Slamet melanjutkan, kembali dilakukan swab test pada tanggl 28 Mei
2021. Hasilnya, seorang lagi dinyatakan positif Covid-19. "Kemudian
tujuh orang di-swab lagi pada tanggal 28 Mei dan 1 positif," ujar
Slamet.
Tak berhenti sampai di
situ, proses pemeriksaan kembali berlanjut menyasar 58 guru yang ada di
sekolah itu. Hasilnya, ada 33 orang yang terinfeksi Covid-19.
Slamet
menyebut, beberapa guru yang dinyatakan positif dalam klaster ini
padahal sudah divaksin untuk dosis pertama. Mereka akan dijadwalkan
mendapatkan dosis kedua pada 5 Juni 2021.
Menurut
Slamet, tidak menutup kemungkinan akan ada pertambahan jumlah orang
yang terjangkit Covid-19 pada klaster ini. Sebab, masih ada beberapa
guru yang belum diperiksa.
Adapun
data dari Satgas Covid-19 Kota Pekalongan hingga Senin (31/5/2021),
jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.397 orang.
Sebanyak 143 orang di antaranya meninggal dunia, 54 isolasi mandiri, dan
10 masih dirawat.