Selamat Tinggal Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Kemendikbudristek Siapkan Kurikulum Prototipe di 2022

 

Selamat Tinggal Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Kemendikbudristek Siapkan Kurikulum Prototipe di 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mulai menerapkan kurikulum baru untuk Sekolah Menengah Atas pada 2022. Kurikulum baru yang dinamai Kurikulum Prototipe ini tidak lagi menerapkan pengkotakan ke dalam jurusan IPA, IPS, serta Bahasa.      

"Kurikulum tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial, tidak terlalu padat materi," ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, di Instagramnya, @ninoaditomo. 

Nino mengatakan Kurikulum Prototipe ini tidak disebut dengan Kurikulum 2022. Ini karena kurikulum tersebut bersifat fleksibel, memberikan pilihan kepada satuan pendidikan yang berminat menjalankannya. 



"Kurikulum tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial, tidak terlalu padat materi. Ini penting agar guru punya waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks," kata dia. 

Nantinya, kata Nino, para siswa akan mendapat ruang lebih luas untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Mereka dibebaskan untuk belajar mata pelajaran sesuai minatnya.   

Bebas Pilih Mata Pelajaran Sesuai Minat

Pilihan ini akan diberikan kepada siswa kelas XI dan XII. Mereka dapat menentukan sendiri mata pelajaran yang diminati. 

Sebagai contoh, siswa ingin meniti karier sebagai insinyur dapat memilih belajar Matematika dan Fisika lanjutan tanpa harus mengambil Biologi. Dia juga boleh mengombinasikan dengan mata pelajaran bidang IPS atau Bahasa serta kecakapan hidup.

"Kurikulum prototipe ini sedang diterapkan secara terbatas di 2.500-an sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak," kata Nino. 

Lebih lanjut, Nino mengungkapkan sekolah yang menerapkan kurikulum ini bukanlah sekolah yang menyandang predikat tertentu seperti favorit atau unggulan. Melainkan sekolah yang 'biasa' saja. 

"Bukan sekolah yang punya fasilitas yang berlebih, banyak yang justru kekurangan secara sarana-prasarana, sebagian juga berada di daerah tertinggal," kata dia.       

Kemendikbudristek Larang Sekolah Tambah Waktu Libur Saat Nataru


Dream - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerbitkan edaran terbaru mengenai ketentuan libur Natal dan Tahun Baru. SE tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjaan kasus Covid-19 di lingkungan warga sekolah. 

Dalam SE Nomor 32 Tahun 2021, termuat sejumlah ketentuan seputar kegiatan di sekolah. Mulai dari pengambilan rapor serta libur semester. 

Pada poin petama SE yang ditandatangi Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, Pemerintah Daerah menetapjkan kalender pendidikan masing-masing, Kalender pendidikan memuat permulaan tahun ajaran, pengaturan waktu belajar efektif, serta pengaturan waktu libur. 

Untuk pembagian rapor semester I, Kemendikbudristek menetapkan agenda tersebut dijalankan sesuai dengan kalender pendidikan tahun ajaran 2021/2022, seperti telah ditetapkan pemda. 

"Satuan pendidikan tidak diperkenankan menambah waktu libur selama periode Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022 di luar waktu libur semester dalam kalender pendidikan yang ditetapkan pemerintah daerah," demikian bunyi poin ketiga.   

Tinjau Vaksinasi Covid-19 Anak, Jokowi: Kayak Digigit Semut, Tit, Tit, Gitu

Poin selanjutnya, pendidik dan tenaga kependidikan di PAUD, pendidikan dasar dan menengah tetap mengajar. Pendidik tidak dibolehkan mengajukan cuti. 

"Memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik," demikian poin kelima. 

Poin selanjutnya, Kemendikbudristek mengimbau para orangtua untuk mengizinkan anaknya yang sudah memenuhi syarat untuk divaksinasi. Juga menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat di satuan pendidikan dengan pendekatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan, dikutip dari Kemendikbud.go.id.       

Jempol Dua Jokowi

Proses penyuntikan vaksin pun selesai. Jokowi kemudian bertanya apakah anak tersebut merasakan sakit. 

"Nggak sakit kan?" kata Jokowi.

"Enggak," jawab si anak sembari menggelengkan kepala. 

"Sip," kata Jokowi sembari mengacungkan jempol dua ke anak itu.   

"Kayak Diigit Semut"

Jokowi kemudian menyapa salah satu siswi yang terlihat ketakutan. Siswi itu mengarahkan wajahnya ke kanan, seraya tak ingin melihat jarum suntik. 

Jokowi menyalami anak itu dan menghiburnya. Si anak masih terlihat ketakutan sampai proses penyuntikan selesai. 

"Udah, sekarang udah nggak takut," kata Jokowi. 

Sejenak kemudian, Jokowi menyapa dua anak yang sedang menunggu giliran divaksin. Kepada mereka, Jokowi mengatakan suntikan vaksin tidak sakit. 

"Kayak digigit semut, tit, tit, gitu," kata Jokowi.         

26,5 Juta Anak Jadi Target Vaksinasi Covid-19

Pemerintah telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sejak Selasa, 14 Desember 2021. Terdapat 26,5 juta anak sekolah menjadi sasaran vaksinasi di seluruh Indonesia, dengan 1,2 juta anak ada di Jakarta. 

Jokowi menyampaikan apresiasi atas dimulainya vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak. Dia juga berharap provinsi lain dapat segera melaksanakan vaksinasi untuk anak usia sekolah.

"Semuanya juga harus disesuaikan karena anak-anak kita juga harus mendapatkan imunisasi, mendapatkan vaksinasi untuk penyakit-penyakit yang lain sehingga pengaturan ini ada di Kementerian Kesehatan, ada di Dinas Kesehatan daerah, dan kita harapkan semuanya bisa segera kita selesaikan," kata Jokowi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel