Kesenjangan di Dunia Pendidikan, DPRD Tampung Aspirasi Guru Honorer: Belum Ada Kenaikan Gaji
Kesenjangan di Dunia Pendidikan, DPRD Tampung Aspirasi Guru Honorer: Belum Ada Kenaikan Gaji
Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menilai adanya kesenjangan di dunia pendidikan saat ini.
Hal ini diungkapkannya kala rapat Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI dengan agenda mendengarkan aspirasi dari para guru honorer, menyusul dana hibah untuk guru honorer di sekolah swasta dan pendidikan anak usia dini (PAUD) diputuskan naik 10 persen pada 2022 dalam kesepakatan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta 2022.
"Tadi yang kita bahas adalah kita menerima keluh kesah aspirasi dari guru ya baik mayoritas guru swasta PGRI, IGTKI yang isinya bahwa kesenjangan di dunia pendidikan itu nyata sekali. Contoh tadi misalnya guru ngaji itu gajinya ada yang Rp300 ribu bahkan ada yang Rp100 ribu, kalah sama yang tukang nyapu di jalan. Itu kan sense of justice nya keadilannya kan terkikiskan," jelasnya di Gedung DPRD DKI, Senin (20/12/2021).
Sehingga keluh kesah yang terima pihaknya adalah perihal kesenjangan gaji yang ada.
Di mana para guru honorer meminta adanya kenaikan gaji yang lebih besar dan besarannya bisa di atas Rp 1 juta.
Mereka meminta aspirasi ini tak hanya ditampung oleh Dewan Kebon Sirih, namun dapat terealisasi di tahun-tahun berikutnya.
"Nah kita mau pastikan pada pendidikan itu aspirasi dari organisasi-organisasi ini masuk di dalamnya, termasuk untuk kenaikan juga. Tahun ini belum (kenaikan), tahun depan (sudah ada kenaikan). Tadinya Rp500 ribu, jadi Rp550 ribu dan (menyasar) semua dari sekolah formil dari jenjang SMA, SMP, SD, TK, Paud semua dapat," pungkasnya.