Guru Favorit Berhenti Mengajar, Seluruh Murid Banjir Air Mata dan Peluk Kaki Tak Boleh Keluar
Guru Favorit Berhenti Mengajar, Seluruh Murid Banjir Air Mata dan Peluk Kaki Tak Boleh Keluar
Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Begitulah kisah mengharukan seorang guru yang menjadi kesayangan sekolah saat pamit karena harus pindah tugas.
Selama enam tahun mengabdi sebagai tenaga pengajar, kini tiba masanya bagi Ahmad Farhan Zainudin mengucapkan selamat tinggal kepada warga Sekolah Dasar Bayan Lepas 2, Pulau Pinang, Malaysia.
Menjadi guru favorit di sekolah dasar tersebut, berita perpindahannya ke sekolah baru ditangisi murid-murid dan sesama rekan guru.
Video ketika hari terakhir Ahmad Farhan mengucapkan selamat tinggal kepada para pelajarnya begitu mengharukan dan menyentuh hati.
Bagaimana tidak? Bukan saja kelas yang diajarnya saja yang dikunjungi, Ahmad Farhan juga mendatangi semua kelas tersebut dengan deraian air mata.
Ahmad Farhan mengatakan dia sendiri tidak menyangka hari Jumat kemarin itu menjadi hari yang paling mengharukan sepanjang enam tahun bekerja di sekolah tersebut.
Masalahnya, sekolah tersebut merupakan sekolah pertama dia ditugaskan untuk mengajar. Sudah tentu banyak kenangan manis tercipta selama mengajar sejak Januari 2016 lalu.
"Memang pada hari terakhir saya di sekolah itu, saya mau merekamnya sebagai kenang-kenangan. Waktu masuk setiap kelas yang saya ajar untuk ucapkan selamat tinggal, mereka sudah pada menangis," kenangnya.
Dalam video yang diunggahnya, terlihat murid kelas 3 menangis terisak-isak. Bahkan ada yang sampai memeluk kaki Ahmad Farhan agar tidak keluar dari kelas.
Setelah jam pulang sekolah, ada di antara murid yang datang juga mau mengucapkan selamat tinggal. Yang tak bisa datang, mereka kirim ucapan di WhatsApp.
"Mereka semua tahu Jumat lalu itu adalah hari terakhir saya di sekolah sebab saya tulis status WhatsApp," ujar pria yang mengajar Bahasa Melayu dan Pendidikan Seni itu.
Menurut guru berusia 29 tahun ini, dia keluar dari sekolah dasar Bayan Lepas 2 karena harus pindah ke sekolah baru di Kedah usai permohonan mutasinya diterima.
"Hal yang paling berat adalah mau berpisah dengan teman-teman guru dan pelajar. Namun saya terpaksa karena tanggungjawab kepada keluarga.
"Selain hubungan jarak jauh dengan istri yang tinggal di Baling, keadaan kesehatan ayah yang menetap di Sungai Petani juga tidak mengizinkan. Ayah saya sakit jadi saya mau dekat dengannya," kata pria dengan dua anak ini.
Ditanya apa resepnya hingga menjadi guru favorit murid-muridnya, Ahmad Farhan mengaku dia lebih suka menggunakan pendekatan 'kakak dan adik' dengan mereka.
"Saya anggap diri saya seperti seorang kakak. Selama enam tahun mengajar, saya selalu habiskan waktu dengan murid-murid. Traktir makan atau buka puasa. Kalau nilainya bagus, saya suka kasih hadiah.
"Mungkin disebabkan itu, mereka senang. Ada juga yang cerita masalah keluarganya. Lulusan yang sekolah di tempat lain bahkan kirim pesan untuk cerita tentang masalah mereka. Saya pun beri nasihat mereka seperti seorang kakak," jelas Ahmad Farhan.
Ahmad Farhan sendiri tak menyangka di hari terakhir itu, murid-muridnya sudah siap dengan macam-macam hadiah seperti makanan, cenderamata, baju, kartu ucapan dan sebagainya.
Sementara itu, video yang diunggahnya telah jadi viral di TikTok setelah ditonton lebih dari 800 ribu kali dan mendapat berbagai komentar positif dari netizen.
"Saya unggah cuma buat kenangan, tak sangka akhirnya jadi viral. Ramai juga yang respons dan mereka ikut sedih. Bahkan ada yang pernah mengalami hal yang sama.
"Jujur, saya menangis waktu mengedit videonya. Istri juga ikut menangis waktu lihat video tu. Itulah hari paling sedih dan suram buat saya selama di sana," pungkas Ahmad Farhan.