Gibran Sidak SMP Nekat PTM, Guru dan Murid Langsung Di-Swab
Gibran Sidak SMP Nekat PTM, Guru dan Murid Langsung Di-Swab
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengadakan inspeksi mendadak (sidak) di SMP Al-Irsyad Surakarta karena kedapatan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) tanpa restu dari Pemerintah Kota Solo, Selasa (24/8). Kota Solo masih menerapkan PPKM Level 4 yang artinya dilarang sekolah tatap muka langsung.
Dalam sidak itu seluruh siswa dan guru yang hadir diharuskan menjalani uji swab dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo sebelum diminta pulang ke rumah masing-masing.
Gibran menyayangkan pihak sekolah melakukan kegiatan saat PPKM tanpa koordinasi dengan Pemkot Solo. Ia menegaskan larangan PTM diterapkan untuk melindungi anak-anak yang belum mendapat vaksin Covid-19.
"Kita bukan pengen cari-cari kesalahan. Tapi kita pengen memastikan adik-adik kita sehat semua," katanya.
Putra Presiden Joko Widodo itu mengatakan Pemkot memberi kebebasan sekolah untuk berinovasi selama PTM belum diperkenankan. Hanya saja inovasi yang dilakukan harus sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo yang diperbarui setiap pekan.
"Kalau sekiranya sejalan dengan SE, monggo dijalankan. Kalau tidak ya jangan dulu," katanya.
Sekolah di Solo sudah setahun lebih menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia mengaku memahami jika banyak sekolah dan orang tua ingin menjalankan PTM. "Tapi sekali lagi, sabar dulu. Tunggu aman," katanya.
Di lain pihak, Gibran berkomitmen untuk mempercepat vaksinasi murid. Hal itu dilakukan agar sekolah bisa segera digelar secara tatap muka.
"Itu tugas saya. Tanggung jawab saya," katanya.
Setelah disidak Gibran, seluruh siswa, guru dan karyawan yang hadir diwajibkan mengikuti uji swab dari Dinkes Kota Solo. Uji swab diikuti 74 murid dan guru yang hadir saat itu.
"Alhamdulillah tadi murid-murid dan gurunya negatif semua. Itu yang pengen kita pastikan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati menambahkan PTM di SMP Al-Irsyad baru pertama kali digelar hari ini. PTM tersebut diikuti oleh 50 siswa.
"Ini termasuk pelanggaran karena kita masih PPKM Level 4," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Al-Irsyad, Arif Budi Santoso menjelaskan tatap muka di sekolahnya sekadar mengecek hafalan Alquran para siswa. Tatap muka juga hanya diikuti siswa-siswi kelas 7 dan 8.
"Guru-guru merasa kurang valid bila ngecek hafalan anak-anak secara daring. Ditakutkan selama daring, hafalan anak-anak hilang," katanya.
"Lalu para orang tua juga meminta sekolah dilakukan secara PTM," lanjutnya.
Arif menambahkan, murid-murid langsung diminta untuk kembali ke rumah masing-masing setelah menjalani uji swab. Ia juga memastikan sekolahnya tidak akan mengadakan PTM lagi sebelum berkoordinasi dengan Disdik.
"Hari ini kami hentikan, dan anak-anak kami suruh pulang. Ke depan kami akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan," katanya.