Menjadi Guru Dambaan Semua Siswa, Dirindukan dan Dinantikan

 Sosok guru adalah panutan atau cermin bagi siswanya, menjadi contoh dan mendengar apa yang dikatatakannya. Saat ini banyak guru yang memilih sekedar menjadi guru saja tanpa memahami apa dan bagaimana kedudukan seorang guru dimata siswanya. Guru yang hanya sekedar datang memberikan materi dengan tugas-tugas yang menumpuk akan menjadikan beban bagi siswa dengan belajar dibawah tekanan sang guru. 


Mengajar dizaman sekarang tentulah berbeda di zaman 80-90-an, cara mengajar guru zaman tersebut bisa dikatakan keras atau bahasa kasarnya kejam, walaupun cara mengajar guru zaman dulu seperti itu, terbukti banyak siswa dari generasi tersebut menjadi sosok yang mandiri, sukses dan kuat menghadapi tantangan zaman. Berbeda lagi guru di zaman sekarang, mengajar benar-benar harus penuh kesabaran dan keikhlasa.

Menjadi guru idola merupakan sosok seorang guru yang senantiasa menjadi dambaan para siswanya, selalu memberikan keteladanan dan menjadi panutan. Guru dambaan ialah yang mampu menguasai ilmu-ilmunya dengan baik sehingga mampu dalam mengelola pembelajaran yang bermakna.


Disukai oleh siswa karena dalam cara mengjarnya pun mudah di pahami dan menarik. Begitu pula terbuka untuk menerima kritikan dari para siswanya, karena dari kritikan itulah dia belajar.

Guru memiliki tugas yang beragam, berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nila-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keeterampilan-keterampilan siswa.

Tapi sangat disayangkan tidak semua guru bisa menjadi dambaan dan idola bagi siswanya. Siswa yang mendambakan seorang guru lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan dan taat terhadap nasehat dan perintah guru. Sososk guru seperti inilah yang menjadi dambaan dan dirindukan siswanya.


Lantas bagaimana menjadi guru yang didambakan, dirindukan dan dinantikan oleh siswanya?

Mampu menciptakan karakter pembelajaran yang mengena di hati siswanya. 

Dengan demikian, pembelajaran yang kontekstual pun dapat terwujud dengan menjelaskan meteri pelajaran sesuai karakter siswanya.

Mampu menjawab semua tantangan zaman dengan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang semakin maju.

Guru yang senaniasa mau belajar dan terus belajar menggali ilmu bagaimana menanamkan suatu proses pembelajaran di zaman yang semakin maju, dan menerapkannya pada saat proses pembelajaran. Jangan sampai siswa kita lebih mengenal zaman daripada gurunya.

Mampu disiplin dengan waktu, termasuk dalam mengaplikasikannya ke pembelajaran.

Seorang guru mampu membagi porsi waktu pada saat proses pembelajaran, mulai dari datang dan memulai proses pembelajarn sesuai dengan porsi waktu yang dirancang sebelumnya.

Mampu mengendalikan emosi sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan demikian, ia dapat bijak dalam menanggapi berbagai persoalan.

Saat proses pembelajaran berlangsung pasti ada saja hal-hal yang dilakukan siswa yang membuat guru itu marah dan menegurnya. Sebaiknya kemarahan itu jangan di perlihatkan dan menegur dengan cara mendidik dan bahasa yang sopan agar proses pembelajaran tidak terganggu.
Jurusan Yang Disebut Gajinya Lebih Kecil Dari Ojol dan Kasir Minimarket, Mari Mengenal PGSD

Mampu menciptakan materi pembelajaran yang memancing kreativitas dan inovasi siswanya

Guru dengan segala cara akan berupaya menciptakan teknik pembelajaran menarik dan memancing kreativitas siswa dan berinovasi. Dengan demikian, aktivitas belajar bukan sebatas transfer of knowledge, tetapi lebih ke pembelajaran yang bermakna (meaningful learning).

Mampu membuat rencana pembelajaran yang efektif dan menyenagkan dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Merancang proses pembelajaran hal yang sangat penting bagi guru, bagaima merancang dan mengaplikasikannya kepada siswa agar menarik dan aktif. Rencana pembelajaran yang baik selalu menggunakan langkah-langkan berdasarkan karakter siswa di kelas.


Menjadi guru yang selalu dinantikan dan didambakan tidaklah mudah, butuh proses. Guru menjadi dambaan, dirindukan dan dinantikan tidak cukup sebatas bisa mengajar atau menjelaskan pelajaran hingga menjadi mudah dipahami. Terlalu sempit bila guru ideal diartikan sebatas keahlian profesi atau pekerjaan. Ada pendekatan yang harus dilakukan guru agar siswa selalu bahagia dan senang pada saat guru hadir memberikan materi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel